Text
Handbook of Legal Reasoning and Argumentation
"Sejak zaman dahulu, telah ada anggapan oleh para hakim, pengacara, dan profesional hukum lainnya bahwa penalaran hukum didasarkan pada semacam rasionalitas yang dapat dianggap dimiliki oleh seorang agen yang melakukan tindakan dan membuat keputusan. Misalnya, penalaran hukum terkadang secara eksplisit mengacu pada keberadaan agen rasional tersebut, yang disebut orang yang rasional. Namun di sisi lain, ada banyak skeptisisme dan kontroversi tentang anggapan ini dan lebih khusus lagi bagaimana hal itu berlaku untuk penalaran hukum. Untuk satu hal, ada skeptisisme populer tentang apakah ada sesuatu yang dapat disebut logika hukum. Untuk hal lain, apa yang secara tradisional tampaknya sering ada dalam pikiran orang adalah bahwa logika hukum sesuai dengan model penalaran hukum yang disebut yurisprudensi mekanis. Pada model ini, logika deduktif digunakan untuk menarik kesimpulan rasional dalam kasus tertentu yang dipermasalahkan, katakanlah dalam persidangan, dengan menyesuaikan generalisasi yang benar-benar universal (Semua X tanpa memperbolehkan pengecualian adalah Y), ke fakta hukum X, dan menarik kesimpulan Y. Masalah dengan model ini, meskipun kadang-kadang cocok, model ini tidak berlaku untuk sebagian besar kasus hukum, di mana argumen yang digunakan untuk mendukung atau menyerang kesimpulan dapat dibantah (tunduk pada pengecualian). Jadi, di masa lalu, kita tetap terjebak dalam dilema di mana kita dipaksa untuk mengakui bahwa penalaran hukum tidak memiliki logika, atau jika ada, itu adalah salah satu yang tidak berlaku untuk sebagian besar kasus yang diadili setiap hari.
Penelitian terkini tentang argumentasi, khususnya di bidang kecerdasan buatan dan hukum, menawarkan jalan keluar dari dilema ini, melalui dua cara. Argumentasi dapat didefinisikan sebagai metode untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi argumen pro dan kontra di kedua sisi masalah yang disengketakan, di mana basis pengetahuan faktual yang dibutuhkan untuk menyelesaikan perselisihan mungkin tidak lengkap atau tidak konsisten, dan argumen yang dapat salah digunakan di kedua sisi untuk mencapai kesimpulan sementara berdasarkan standar pembuktian yang sesuai untuk kasus tersebut."
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain