Text
Political Reform in Indonesia After Soeharto
Tiga dekade pemerintahan otoriter di Indonesia berakhir tiba-tiba pada tahun 1998. Runtuhnya rezim Soeharto disertai dengan kemerosotan ekonomi besar-besaran, kerusuhan yang meluas, konflik komunal, dan ketakutan bahwa negara itu mendekati ambang disintegrasi. Meskipun jatuhnya Soeharto membuka jalan menuju demokratisasi, kondisinya sama sekali tidak mendukung reformasi politik. Buku ini mempertanyakan bagaimana reformasi politik dapat berlanjut meskipun keadaan yang tidak menjanjikan tersebut. Buku ini mengkaji reformasi elektoral dan konstitusional, desentralisasi rezim yang sangat tersentralisasi, penarikan militer secara bertahap tetapi tidak lengkap dari keterlibatan politiknya yang mendalam, peluncuran kampanye antikorupsi, dan pencapaian perdamaian di dua provinsi yang telah dihancurkan oleh kekerasan komunal dan pemberontakan regional.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain